Selamat Tahun Baru 2019, Semoga Mendapat “Lebih”

“Selamat Tahun Baru, kak…”, begitu kira-kira komen di Instagram saya dari beberapa kawan yang bersimpati. Semenyenangkan ini ya kalau menyambut serta merasakan detik-detik pertama tahun baru 😀 Serba ringan, serba nikmat, dan seakan segalanya kembali lagi dari titik nol.

Ah, apalah saya, hanya seseorang yang menjalani rutinitas dengan sangat selow. Ya, sungguh selow… (kayak lagu itu tuh… hihihi). Saya kadang bisa menjalani sesuatu justru saat kurang atau bahkan tak ada persiapan sama sekali. Saat dipersiapkan jauh-jauh hari, gak sedikit tuh eksekusinya zonk… alias gak jadi.

Itulah yang saya alami dari tahun ke tahun belakangan ini. Ucapan selamat tahun baru kadang hanya terbang begitu saja dan tak ada makna apa-apa. Bukan rencana hidup yang salah, tapi mungkin karena human error yang menyebabkan diri sendiri kurang semangat, malas dan lebih memilih aktivitas yang lebih menyenangkan.

Baca juga: Tentang Diri Saya, Inilah 5 Fakta yang Terpendam

Mungkin saja, ini yang dinamakan dengan kurang konsisten kelamaan mager dengan list rencana yang sudah dibuat jauh-jauh hari.

Selamat Tahun baru, Punya Resolusi Hidup?

Dan, resolusi hidup saya di 2019? Ada, namun saya saat ini lagi takut sesumbar. Di lubuk hati terdalam, tentu saja saya punya banyak doa dan harapan yang sudah saya centelkan di ‘pohon mimpi’— seperti puluhan ucapan ‘selamat tahun baru’ yang nyantol di WA. Biarlah itu mengalir dengan sendirinya, biarlah saya belajar menghargai tentang apa yang saya buat sendiri. Satu hal yang paling ingin saya benahi adalah bisa lebih bertanggungjawab akan setiap hal yang sudah saya pilih. Juga, lebih berani menjadi diri sendiri.

Makna ‘selamat tahun baru’ memang tak sama bagi setiap orang. Tapi saya percaya, harapan baik pasti juga dilantunkan oleh semua makhluk di bumi, berharap ini menjadi awal yang baik untuk mengawali perjuangan. Pun bagi saya, di tahun baru ini, saya mungkin akan merasakan hal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Menulis untuk Kepuasan Diri

Aktivitas menulis, baik yang hanya sekedar hobi maupun profesionalisme kerja sudah saya lakukan sejak tahun 2010-an. Hanya saja, saat itu saya menulis karena adanya permintaan dari perusahaan/sponsor untuk membuat tulisan versi mereka. Nah, untuk saat ini, saya bisa semakin menikmati rutinitas karena saya berusaha menulis untuk diri saya sendiri. Dalam artian, sayalah penanggung jawab materi maupun efek dari adanya tulisan tersebut, karena rata-rata berupa pengalaman pribadi.

Diajak kerjasama oleh perusahaan? Tentu saja tidak menolak, bahkan masih saya jalani hingga hari ini. Ya, dengan menjalaninya sebagai freelancer, agar separuh waktu bisa saya sisihkan untuk keluarga.

Bekerja Sesuai Kemampuan

Disadari atau gak, ada banyak peluang yang hadir di sekitar kita. Entah itu pekerjaan, jodoh, pendidikan, atau pilihan hidup lainnya yang hadir dalam satu waktu. Saya pun kadang kebingungan, harus memilih yang mana, harus mengerjakan yang mana dulu. Karena emang dari sononya saya tukang bingung (bingungan), hal ini justru kadang memaksa diri saya untuk diam merenung dan tak melakukan apa-apa jika udah kepentok stres. Bayangkan, makin gak produktif kan?

Nah, untuk menghindarinya, saya akan lebih memfilter pekerjaan yang sekiranya mampu saya kerjakan. Ya, hanya yang mampu saya selesaikan dalam batas waktu yang diberikan atau secara pengalaman, saya memilikinya walaupun sedikit. Mudah-mudahan rutinitas saya di 2019 ini semakin tepat dan bermanfaat.

***

Menanggapi banyaknya bencana alam akhir-akhir ini, yuk bersama-sama introspeksi diri, rajin bersyukur dan berdoa agar Indonesia makin aman dan nyaman di masa mendatang. Kalau suka piknik, sementara ini pilihlah tempat wisata yang aman untuk dikunjungi. Kebetulan saya berdomisili di Jogja dan ada banyak pilihan destinasi wisata bagus.

Baca juga : Wisata Romantis ‘Gunung Purba’ & ‘Embung Nglanggeran’

Lagi-lagi saya tak bosan mengucap ‘Selamat Tahun Baru’ untuk semua sahabat, kerabat dan siapapun yang sedang menikmati detik-detik awal tahun Babi Tanah ini. Semoga kamu dan keluarga semakin ‘lebih’ dalam segalanya.