Mengobati Luka dengan Aman untuk keluarga di Rumah

Mengobati luka dengan aman untuk keluarga di rumah memang harus menjadi prioritas. Ya, bagaimana tidak, banyak hal-hal tak terduga yang bisa saja menimpa anggota keluarga kita. Misalnya saja si adek yang terpeleset saat lari-larian, ayah yang kurang hati-hati mengendarai motor hingga jatuh ke aspal atau ibu yang jarinya berdarah karena terlalu semangat saat mengiris bawang merah.

Nah, kamu sendiri punya pengalaman apa nih yang membuat luka atau lecet di badan? Sharing bareng yuk, pasti masing-masing punya cerita unik dalam merawat luka, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Pengalaman Saya Mengobati Luka Ibu yang jatuh dari Motor

Belasan tahun lalu, kalau tidak salah saat itu saya duduk di bangku Sekolah Menengah Umum (SMU). Sebuah kejadian yang bikin saya miris dan selalu terkenang hingga sekarang, yaitu ibu kecelakaan terjatuh dari motor saat menjemput adik sekolah.

Ntah seperti apa kronologinya, yang pasti ibu masih dilindungi karena tidak ada kendaraan lain yang melaju di arah ibu jatuh. Ya, walaupun banyak luka menganga di tangan dan kakinya, setidaknya itu mengurangi kekhawatiran anggota keluarga yang lain.

Singkat cerita, sepulang sekolah dengan masih mengenakan seragam, saya langsung menuju ke IGD salah satu rumah sakit swasta yang tak jauh dari rumah. Di sana saya gak tega melihat ibu yang merintih kesakitan, sembari lukanya dibersihkan dan dirawat oleh tenaga medis.

Beberapa jam berlalu, akhirnya ibu diperbolehkan pulang dan saat itu saya berjanji untuk bisa merawat luka-luka ibu di luar jam sekolah.

Cara Mengobati Luka dengan Aman
Mengobati Luka dengan Aman (pixabay.com)

Jenis-Jenis Luka yang sering Dialami

Nah, bagaimana saya mengobati luka ibu hingga akhirnya sembuh? Baiklah, sebelum memberikan bocorannya, saya akan berbagi informasi tentang jenis luka yang sering kita alami. Hal yang perlu dipahami adalah bahwa sekecil apa pun luka yang dialami, pastinya akan menimbulkan rasa sakit.

Berat ringannya sakit karena luka itu dipengaruhi oleh jenis dan keparahan luka, lokasi atau penyebabnya. Ini pun yang juga akan menentukan apakah ini perlu di rawat di rumah sakit atau pun dirawat secara mandiri di rumah.

Berikut beberapa jenis luka yang sering ditemui:

1. Luka robek (laserasi)

Ini tergolong luka ringan dengan bentuk tak teratur, misalnya karena kecelakaan saat kerja atau pun berkendara.

2. Luka sayat (insisi)

Luka ini biasana disebabkan oleh benda tajam berbentuk pipih, seperti pisau, silet, pecahan kaca dsb.

3. Luka koyak (Avulsi)

Luka ini biasanya ditandai dengan robeknya bagian kulit dan jaringan bawahnya, misalnya disebabkan karena ledakan, tembakan, kecelakaan berat dsb.

4. Luka tusuk

Biasanya luka ini disebabkan oleh benda yang tajam dan panjang, misalnya jarum, pisau dan paku.

5. Luka baret (abrasi)

Luka ini terjadi saat kulit bergesekan dengan permukaan yang keras dan kasar, misalnya jalan beraspal.

Cara Merawat Luka dengan Benar

Nah, sekarang saatnya saya berbagi pengalaman bagaimana saya merawat luka ibu pasca kecelakaan hingga sembuh. Ya, walaupun tidak secara instan sembuhnya, kalau luka dirawat secara rutin ternyata cepat kering juga.

Beberapa cara merawat luka ibu yang sempat saya lakukan adalah:

1. Mencuci Tangan dengan air mengalir

Apa tujuannya? Tentu saja agar tangan tetap higienis dan menghindari infeksi pada luka.

2. Menekan Luka

Apabila pendarahan tak berhenti, saya pada awalnya mencoba memberi tekanan pada luka dengan kain bersih. Ingat ya, bagian tubuh yang luka diposisikan lebih tinggi.

3. Membersihkan luka

Untuk menghindari iritasi, luka bisa dibersihkan dengan air mengalir, cairan infus kristaloid atau pun alkohol pembersih luka (harus sesuai rekomendasi dokter).

4. Mengoleskan krim atau cairan antiseptik

Nah, produk terpercaya sejak saya kecil hingga dewasa untuk merawat luka agar cepat kering adalah Betadine. Betadine adalah produk antiseptik yang bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh kuman penyebab infeksi.

Betadine mengandung povidone iodine sebagai bahan aktif utamanya. Saat dulu merawat ibu, saya tahunya Betadine hanya berwujud cair hingga menghabiskan beberapa botol dalam kurun waktu lebih dari 1 bulan.

Produk perawatan luka yang khas dengan botol berwarna kuning ini kini semakin berkembang hingga mengeluarkan beberapa produk perawatan luka yang berkualitas dalam bentuk cairan, salep, semprot, dan stik.

Apa saja itu?

a). BETADINE® Antiseptic Ointment

BETADINE® Antiseptic Ointment
BETADINE® Antiseptic Ointment

Salep antiseptik yang mengandung Povidone-Iodine 10% w/v untuk membunuh kuman penyebab infeksi pada luka seperti luka bakar, terpotong, luka sunat, luka tergores, dan luka kecil lainnya.

b). BETADINE® Antiseptic Solution Stick

BETADINE® Antiseptic Solution Stick
BETADINE® Antiseptic Solution Stick

Solusi antiseptik pada luka yang mengandung Povidone-Iodine 10% w/v untuk membunuh kuman penyebab infeksi pada luka seperti lecet, terkelupas, tergores, terpotong & terkoyak.

c). BETADINE® Antiseptic Solution

BETADINE® Antiseptic Solution
BETADINE® Antiseptic Solution

Cairan antiseptik yang mengandung Povidone-Iodine 10% w/v untuk membunuh kuman penyebab Infeksi.

d). BETADINE® Plaster

BETADINE® Plaster
BETADINE® Plaster

Plaster pencegah infeksi pada luka yang kedap air untuk menutup luka dan tidak merekat pada luka.

Betadine juga memiliki varian produk perawatan lainnya loh, silakan kunjungi https://betadine.co.id/

***

Nah, singkat cerita, luka ibu saya pada akhirnya berangsur sembuh. Luka yang dulunya menganga akhirnya kering dan ibu bisa beraktivitas normal kembali. Tidak salah keluarga mempercayakan pada Betadine yang cukup membantu penyembuhan luka pasca kecelakaan.

Saat awal perawatan, luka ibu masih ditutup perban setelah luka dibersihkan agar steril. Lambat laun perban tak dibutuhkan sembari menunggu luka mengering. Hingga saat ini, setelah waktu berlalu begitu cepat, saya juga memiliki stok Betadine di rumah beserta perlengkapan P3K lainnya.

Karena bagi saya, pertolongan pertama saat ada anggota keluarga yang luka ya cuma Betadine. Terpercaya sejak dulu 🙂

Riana Dewie

Tinggalkan komentar

Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.