Warung sismbok – “Welcome to channel Warung Sismbok…”, kira-kira seperti itu deretan kata opening untuk podcast perdana saya. Lah, sudah main Podcast? Hahaha, coba-coba saja. Maklum, saya memang suka mencoba hal-hal baru, apalagi memang itu menarik dan bisa dilakukan dimana saja.
Ya, kalau berbicara tentang Podcast, awalnya sih saya mengetahuinya dari beberapa kawan. Makin hari makin banyak Podcast mereka yang berseliweran di timeline medsos saya. Suara yang renyah membuat saya betah mendengar cuapan mereka hingga selesai. Apalagi kalau tema pembahasannya penuh vitamin dan menyejukkan hati. Tema cinta, misalnya. Heleh heleh cocok banget buat kaum bucin 😀
Badewei, Podcast itu apaan sih? Dari informasi yang saya baca dari beberapa sumber, Podcast adalah audio non-streaming yang bisa didengarkan dalam berbagai tema di beberapa platform. Disini ada banyak sharing ilmu atau sekedar curhatan yang bisa kita denger dari para podcasternya (penyiar atau pemilik podcast). Sifatnya bisa didengarkan berulang, dan boleh dikatakan lebih fleksibel dibanding radio.
Tak dapat dipungkiri, melalui perkembangan Podcast ini, saya seakan bernostalgia ke jaman putih abu-abu. Masa dimana saya mencari jati diri, mengenal dunia. Dikit-dikit hati merasa patah, mudah tersinggung, mudah sedih apalagi dengerin program curhatan anak muda tahun 2000-an di stasiun radio favorit. Ah, kangen banget.
Sebelum Podcast, “Greatest Memory” Yasika FM Jadi Favorit Saya
Dulu banget….. Kalau udah agak maleman, saya rajin pantengin salah satu stasiun radio anak muda. Yasika FM Jogja sempat menjadi channel radio favorit saya karena salah programnya yang bikin banyak generasi milenial bucin. Hei kamu yang pernah tinggal di Jogja, sempat mendengarkan Greatest Memory? Kalau jawabnya Ya, pasti bakal susah move-on deh.
Jangan-jangan, kamu juga susah move-on dari berbagai destinasi wisata menarik di Jogja yang biasanya murah meriah. Hihihi… Apalagi sekarang wisata malamnya bikin ketagihan karena tempatnya yang instagramable banget. Penasaran apa aja?
Baca ini yuk : Wisata Malam di Jogja yang Bikin Ketagihan
Kembali ke Podcast yuk. Lupa-lupa ingat, akhirnya saya dapetin juga nama penyiar favorit dari hasil Googling. Hihihi…Erick Martin dan Vira Adinta, dua nama yang memang tak asing bagi para para penggemarnya, apalagi di jam 20.30 WIB. Sambil nostalgia, Greatest Memory ini dulunya saya tunggu-tunggu karena menyimpan banyak kisah hidup dari para pendengarnya.
Surat-surat dari pendengar dibacakan oleh penyiar, diiringi backsound berjudul “Reason”, OST drama Endless Love namun dalam versi instrumen. Dibacakan mendayu-dayu, hingga membuat kepala saya jadi penuh dengan cerita perjalanan banyak orang, terutama tentang cinta.
Itulah mengapa instrumen ini hingga kini masih konsisten menemani saya saat kerja, pengiring tidur bahkan dalam perjalanan.
Podcast Warung SisMbok “Guyonan ala Warung” Menjadi Pilihan
Nah, berkiblat dari program radio yang digandrungi anak muda tersebut, kini Podcast yang saya buat apakah bertema sama? Hihihi, pinginnya sih gitu. Tapi karena saya belum memiliki gambaran untuk mengemasnya, jadilah sebuah podcast kolaborasi bertema guyonan.
Kenapa tema ini dipilih? Ya, karena saya dan satu partner saya yang juga mengisi podcast tersebut ingin memberikan sebuah nuansa baru. Dikemas secara ringan, praktis dan ala kadarnya, kami mencoba belajar memberikan informasi melalui media audio.
Awal tahun ini, saya mendownload dan registrasi salah satu platform Podcast di Playstore, yaitu Anchor dimana saat itu niatnya hanya coba-coba. Setelah itu, saat pandemi mengampiri, saya sempat melupakan rencana membuat podcast dan justru beralih ke Youtube Channel bertema kuliner. Ya, saya memprioritaskan ini karena memang bidang ini tak jauh dari aktivitas saya sehari-hari.
Boleh kunjungi channel ini ya : Aneka Resep Nikmat Dibikin Dengan Mudah & Cepat.
Melalui Youtube Channel @RianaMasak inilah, saya belajar mengeluarkan suara dan mendengarkannya sendiri sebagai cara untuk berlatih. Awalnya sih malu gak karuan tapi lama-lama berusaha pede untuk mengisi suara video di Youtube dengan kualitas yang bisa dibilang masih biasa banget.
Maklum, aslinya memang gak begitu suka ngomong dan di sini terpaksa saya harus belajar ngomong. Hahaha curhat.
Selamat Datang di Channel Podcast “Warung Sismbok”
Nah, modal belajar ngomong inilah yang kini akhirnya membuat saya pede untuk bikin podcast kolaborasi. Warung Sismbok, salah satu chanel di aplikasi Anchor yang mudah-mudahan bisa update setiap minggunya. Sesibuk apa sih saya pake kata mudah-mudahan wkwkwkwk…
Maklum, saat mood jelek, ide enggan keluar dari singgasananya. Semoga deh kalau kamu dengerin podcast ini, mood kamu jadi lebih baik. Halah kepedean 😀
Saya bocorin sedikit ya tentang podcast humor ini. Warung Sismbok mengangkat fenomena hidup sehari-hari, terutama sosial, yang sering dirasakan oleh masyarakat. Melalui banyolan ringan, channel ini diharapkan dapat memberikan angin segar juga menghadirkan feedback positif bagi pendengarnya.
Oh ya, ada beberapa poin penting dalam konten Podcast yang diperankan oleh MbokSis (pemilik warung) juga Pakde DoReMi (pelanggan setianya).
1. Sederhana
Podcast Warung SisMbok ini bisa dibilang sangat sederhana. Tidak ada yang terlalu istimewa dalam konten yang disajikan karena tujuannya hanya untuk menghibur. Alat rekam seadanya serta proses editing yang sangat minim justru membuat kami tak terbebani.
2. Tertawa
Tak dapat dipungkiri, gara-gara mengisi suara untuk Podcast ini, perasaan saya jadi senang dan sehat karena bisa tertawa lepas. Ya, itu tak jarang terjadi karena banyolan dua orang ini sering diwarnai dengan hal-hal kocak yang pada akhirnya menghadirkan suasana cair. Tanpa setingan ya gaes, karena terbukti ketawa kami sering kebablasan… Susah direm alias Loss Dollll…. wkwkkwk
Mau denger salah satu podcast SisMbok dan Pakde DoReMi? Yuk dengerin ini
Baiklah, itulah sedikit spoiler tentang podcast perdana saya bersama partner yang mudah-mudahan bisa menghibur. Semoga bisa menjadi media belajar di dunia broadcasting, hal yang sangat baru bagi saya pribadi.
Matur nuwun, sampai berjumpa lagi 🙂
Menarik banget pembahasannya semoga selalu bermanfaat ya.
Amin. makasih kak Ridwan sudah singgah 😍
Greatest memory masih idola sampai sekarang. Kalau podcast aku ngikutin beberapa yang ada di sporty. Enak macem dibacakan dongeng
Iye, tapi sekarang malah aku jarang dengerin kak mini. Suka intip2 doank dari YouTube nya Yasika. hihihi…
Podcastnya mirip banget kayak dengerin radio, yang segmen lagu-lagu campursari hehehe.Keren banget Miss Riana, semangat berpodcast ya.
Ahahaha. Nuwun ya kak Ilham udah dengerin, makasih supportnya 🤩
Sederhana dan apa adanya tidak melulu Biasa saja, tapi kadang kala malah semakin dikenal dan hits 🤗😎
Terimakasih kak Krisna supportnya 😍🙏
Aihh keren kak Riana. Seneng bisa silaturahim ke sini.
Semangat terus kak, keep inspiring ❤️
Aku belum pede nih kak masuk podcast, hihi
Mudah-mudahan simbok makin eksisss yak
Hallo Kak Jihan, salam kenal. Ini juga masih iseng2 sederhana kok kak. Amin, nuwun doanya 😃👍
Keren nih, selain menyebar luaskan informasi lewat tulisan di blog, sekarang ditambah dengan lewat suara juga
Betul mbak Muna. Banyak cara untuk mengekspresikan diri & berbagi kepada orang lain.
Semoga berkah mbak
amin 😍
Tren podcast ini bikin aku ingat zaman radio masih digemari ya, dulu pas di Semarang ada Gita Malam di GajahMada FM. Ya bias request lagu dan santai dengernya malam-malam sambil ngerjain tugas kuliah. Sekarang yang punya passion jadi penyiar bia banget ya bikin podcast. Bisa bebas isinya apa saja, jangkauan pembaca luas banget. Unik juga namanya, Warung Sismbok. Kayaknya podcast bisa jadi tren selain blogging deh karena bisa didengerin sambil ngerjain hal lain. Aku biasanya dengerin podcast TedTalks di aplikasi Google podcast. Lumayan kalau butuh informasi.
Wih penggemar radio juga ya Betul Mas Rudi, makin jadi trend & ternyata bnyk yg suka dengerin podcast, format yg lebih simpel.
mba aku minat banget pengen belajar podcast tapi sekarang tuh masih kebebanan sama suara hehehhe kayaknya belum cocok jadi podcast(er) deh hehe, gimana ya cara nanganinnya heheh, pengen lepas bebas gitu bikin kontennya tapi kayak masih belum pede, belum ada pengalaman juga casciscus depan umum bawain acara gitu, bikin konten soal itu dong Mba Riana, bagaimana meningkatkan percaya diri buat podcaster pemula lah
Wahahaha, saya juga masih belajar mbak. aslinya gak berani ngomong, itu Krn dipaksa mau ngomong. 😂😂 Yg penting nekad dulu, yuk mbak Mei bikin 😍
Dengerin podcast Warung Simbok ini memang jadi seperti mendengarkan siaran radio ya. Keren. Ada iringan lagu2 juga. Sukses terus ya Mba Riana.
Makasih mbak Yus, semoga menghibur 😃👍
Waaah untuk bikin podcast sepertinya tidak mudha ya.. salut juga untuk usahanya.. apakah sebelum ini sudah pernah berpengalaman jadi penyiar radio? lalu apa saja alat yang dibutuhkan untuk membuat podcast?
Btw fotonya bagus, yang ada gambar cangkir kunonya
Hallo mbak, saya gakda pengalaman ngomong sama skali. cenderung gak berani ngomg malahan. ini kyk keluar dari zona nyaman buat belajar mbak. Alat utk pemula HP, headset & aplikasi podcast saja. Hehe
Podcast ini semakin populer setelah diviralkan om Deddy Corbuzier. Seperti siaran radio tapi versi digitalnya dan tidak perlu bikin perusahaan. Tapi tetap perlu menyediakan peralatan siarannya. Seperti Youtuber, blogger, atau influencer, jika diseriusin, lalu viral bisa menghasilkan uang juga
Betul Mas Vicky. Media digital makin berkembang, semakin berwarna.
Wah Yasika FM… Jadi makin kangen sama masa-masa tinggal di Jogja. Yasika salah satu saluran radio yang sering saya dengerin sambil ngetik makalah, skripsi, dan tugas-tugas kampus. Duh… 😀 Semoga sukses dengan Podcastnya ya. Jadi pengen coba-coba juga. Hahhaha. Pas dengerin podcastnya, waaaah logat Jogja bangeeeeeeeeeet.
Wahahaha iya mbak. Pingin podcast-an humor aja, biar ringan 😃 Wah, jadi nostalgia nih sama Yadika FM 👍
Belum pernah sama sekali dengerin podcast. Apa bedanya sih kak dgn radio? Hehe.. maap kudet. Trus klo mo bikin sendiri gitu pake aplikasi apa bikinnya?
Hallo kuliner asyik, Saya kebetulan pake aplikasi Anchor. mungkin salah satu pembedanya kalau radio siaran bisa diulang & cenderung dg aturan penyiaran baku. Kalau podcast, lebih fleksibel/boleh siaran dg gaya sendiri & siaran bisa diputar ulang. hehe
Suka salut saya sama orang yang bisa cuap2 lewat Radio juga lewat podcast ini, karena memang lagi trennya ya dan aksesnya cukup mudah buat mendengarnya, keren mba semoga sukses dengan Podcastnya ya 🙂
Amin. Makasih ya supportnya mbak Iidyani 😍👍