Melestarikan Hutan dengan Menjaganya dari Bahaya Kebakaran!

 

Melestarikan hutan adalah tugas kita bersama. Apalagi hutan yang terjaga tentu akan memancarkan keindahannya. Hutan Pinus Mangunan (Yogyakarta atau Hutan Pinus Semeru (Malang) adalah contoh kecil dari keindahan hutan yang bisa dijadikan sebagai obyek wisata menarik.

Hutan sendiri merupakan salah satu sumber kehidupan, dimana ia menghasilkan elemen udara, air, dan juga tanah. Apakah ketiga elemen ini tentu memiliki hubungan erat? Tentu saja. Elemen udara akan difilter menjadi udara bersih, elemen air akan ditampung dedaunan agar tak langsung merembes ke tanah.

Sementara itu, elemen tanah akan semakin kokoh dengan pergangan akar pepohonan yang ada di hutan. Nah, bisa disimpulkan bahwa hutan yang terjaga otomatis akan membuat ekosistem alam yang seimbang.

Melestarikan Hutan, Melestarikan Keindahannya

Selain siklus rantai makanan yang takkan putus, hutan kita juga dapat menarik wisatawan asyik untuk berkunjung menikmati keindahannya. Tentu saja ini dapat meningkatkan devisa negara. Lalu, apa saja sih keindahan hutan di Indonesia yang disebut-sebut sebagai Hutan Hujan Tropis terbesar ke-3 di dunia?

Hutan tropis Indonesia memang memiliki pemandangan alam yang sungguh indah, apalagi diwarnai dengan flora dan fauna yang beranekaragam. Dapat disimpulkan bahwa hutan ini menjadi “rumah” dari ribuan spesias hewan dan tumbuhan yang ada di negara ini, bahkan yang terancam punah.

Beberapa spesies makhluk hidup yang berlindung diantaranya adalah harimau, gajah, komodo, bunga raflesia, anggrek dsb. Hutan tropis di Indonesia ini menghasilkan Oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, menjaga stabilitas iklim gagal serta serta mengurangi jumlah Karbondioksida. Hutan-hutan ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan di seluruh dunia.

Hutan tropis Indonesia membantu menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di planet ini, mengurangi jumlah karbon dioksida yang masuk ke atmosfer, dan menjaga stabilitas iklim global.

Kebakaran hutan dan Lahan di Indonesia

Akhir-akhir ini, kebakaran hutan sering terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla diprediksi akan meningkat di sejumlah wilayah Indonesia pada saat musim kemarau. Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor manusia dan faktor alami.

Faktor alami misalnya pengaruh El-Nino yang menyebabkan kemarau panjang sehingga tanaman menjadi kering dan mudah terbakar. Sedang faktor manusia contohnya berupa pembukaan lahan dengan cara membakar atau pembuatan api unggun yang lupa dimatikan sehingga menyambar pepohonan atau semak dan menyebabkan kebakaran.

Aktivitas masyarakat mengolah lahan pertanian/perkebunan dengan menggunakan metode tebas-bakar (slash and burn) juga menjadi penyebab kebakaran hutan.

Masyarakat memilih metode tersebut karena mempertimbangkan beberapa hal seperti keterbatasan tenaga kerja, keterbatasan mobilitas menuju lahan, serta keterbatasan modal. Alhasil, pembakaran menjadi salah satu cara penyiapan lahan yang paling mudah dan murah.

Dampak Kebakaran Hutan bagi Iklim dan Lingkungan

Kasus kebakaran hutan di Indonesia menjadi trending topik dan bahkan bencana alam yang serius. Manusia dan makhluk hidup lainnya tentu merasakan akibat buruk dari kebakaran hutan ini. Nah, beberapa dampak negatif dari kebakaran hutan dan lahan adalah sebagai berikut.

1. Timbulnya kabut asap

Akibat pertama yang akan ditimbulkan dari adanya kebakaran hutan ialah kabut asap. Kabut asap merupakan akibat yang hampir selalu terjadi ketika terjadi kebakaran hutan. Selain dapat membuat udara tercemar asap, kabut asap ini juga akan menghalangi jarak pandang seseorang sehingga kemungkinan banyak transportasi umum tidak beroperasi dan juga kendaraan pribadi pun akan kesulitan saat beroperasi di jalan- jalan.

Melestarikan hutan dari kebakaran
Melestarikan hutan dari kebakaran (pixabay.com)

2. Banyak pohon dan hewan yang mati

Dampak selanjutnya yang akan ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah matinya pepohonan dan hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Ketika pohon- pohon yang ada di hutan mengalami kebakaran, maka secara otomatis pohon tersebut akan mati.

Tak hanya pepohonan, berbagai hewan yang hidup di dalam hutan mulai dari mamalia, amfibi, reptil, serangga, burung, dan lain sebagainya juga akan ikutan mati karena kecil kemungkinan mereka bisa menyelamatkan diri.

3. Banjir

Dampak yang selanjutnya adalah banjir. Banjir seperti yang kita ketahui bersama dapat ditimbulkan ketika hujan turun dengan lebatnya. Banjir ini sangat memungkinkan terjadi apabila hutan terbakar dan pepohonan menjadi mati. Hal ini karena akar pohon yang tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itulah ketika hujan turun maka hal ini akan otomatis akan menimbulkan banjir.

4. Menimbulkan banyak penyakit

Dampak selanjutnya yang dapat timbul akibat kebakaran hutan adalah timbulnya berbagai macam bibit penyakit. Penyakit-penyakit ini menyerang manusia, binatang, dan juga tumbuh- tumbuhan. Penyakit yang sering timbul akibat kebakaran hutan terutama yang berhubungan dengan pernafasan.

Karena bagaimanapun juga, asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan ini secara otomatis akan berbaur dengan udara yang selalu dihirup manusia dan juga hewan.

5.  Terganggunya keseimbangan alam

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah terganggunya keseimbangan alam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya salah satu fungsi yang dimiliki hutan adalah sebagai penyeimbang alam, baik dengan menetralisir udara maupun sebagai penyimpan cadangan air yang ada di dalam tanah.

Ketika hutan yang menjadi penyeimbang alam terbakar, maka secara otomatis keseimbangan alam menjadi terganggu.

Cara Melestarikan Hutan untuk Meminimalisir Kebakaran

Nah, saatnya kita #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga hutan agar tetap asri dan bermanfaat #UntukmuBumiku . Apa sjaa sih yang harus dilakukan untuk melestarikan hutan di Indonesia?

1. Jangan Menebang Hutan Sembarangan

Penebangan hutan secara liar dapat merusak hutan. Pemerintah dapat melakukan upaya pencegahan dengan membuat peraturan pemerintah tentang perlindungan kawasan hutan. Selain itu, pemerintah juga bisa membuat kampanye yang mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan penebangan hutan sembarang.

2. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)

Reboisasi merupakan kegiatan penanaman hutan kembali atau reboisasi pada hutan yang gundul. Ini dapat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan demi melestarikan hutan. Hutan yang rusak dapat kembali seperti sedia kala dan memberikan manfaat kepada bumi.

3. Memberikan Sanksi Berat Bagi Perusak Hutan

Penebangan pohon secara liar masih menjadi salah satu masalah besar yang belum teratasi. Banyaknya oknum yang menebang pohon secara asal-asalan dapat merusak hutan. Dengan memberikan sanksi berat, para penebang liar akan jera

***

Jadi, melestarikan hutan menjadi tanggung jawab bersama agar tetap indah dan menjadi tempat paling nyaman bagi pepohonan dan hewan-hewan yang berlindung didalamnya. Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!”

 

 

Tinggalkan komentar

Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.