Kopi Ampirono, Wisata Kuliner ‘Ndeso’ di Bukit Menoreh


Kopi Ampirono saat ini memang sedang populer dikalangan pecinta wisata kuliner. Ampirono, sebuah kata dalam Bahasa Jawa yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia bermakna “hampirilah”. Ya, saya mendapati istilah unik ini saat mendatangi sebuah tempat nongkrong asyik di area Nanggulan, Kulon Progo.

Awalnya adik saya pamer sebuah pemandangan warung yang tak biasa, yaitu di pinggiran sawah. Seketika membayangkan, betapa nikmat sruput secangkir kopi di perbukitan adem seperti itu. Hummm, baiklah. Boleh deh masuk dalam list dolan selanjutnya.

Oh ya, mau sedikit cerita nih. Sudah menjadi kebiasaan keluarga kami, jika pergi ke sebuah destinasi wisata, kami tak ingin melewatkan tempat-tempat indah lainnya. Ya, minimal yang sekalian dilewati sehingga energi yang kami keluarkan untuk bepergian jauh tak sia-sia. Hahaha… Gak mau rugi.

Kami Nongkrong di Kopi Ampirono Nanggulan (Dok. Riana Dewie)
Kami Nongkrong di Kopi Ampirono Nanggulan (Dok. Riana Dewie)

Pernah, saat dulu masih sibuk pacaran, eciehh sibuk, dalam sehari bisa berkunjung ke tiga destinasi hingga jelang malam baru sampai rumah. Capek? Ahay, tentu saja. Tapi rasanya happy karena bisa refresh hati dan pikiran dari segala rutinitas yang berpotensi menghadirkan stres.

Betul, seharusnya urusan pekerjaan dan dolan memang harus seimbang demi menyehatkan jiwa dan raga. Halah :p

Tempat Nongkrong Asyik Bersama Keluarga

Baiklah, kembali ke warung nongkrong tadi ya. Beberapa waktu lalu, saya dan tiga orang lainnya berziarah ke Gua Maria Sendangsono, bisa dibaca di artikel sebelumnya.

Atau klik ini: Ada yang Berbeda di Gua Maria Sendangsono Selama Pandemi

Saat perjalanan pulang kan dah lumayan laper tuh, mampirlah kami ke salah satu tempat makan hits kekinian yang memamerkan nuansa ala-ala ndeso, alami banget. Ya, Kopi Ampirono yang saat ini menjadi idola warga Jogja dan sekitarnya.

Salah satu Spot Foto di area Kopi Ampirono yang keren (Dok. Riana Dewie)
Salah satu Spot Foto di area Kopi Ampirono yang keren (Dok. Riana Dewie)

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, mendaki gunung lewati lembah, halah macam Ninja Hatori. Hahaha… Tapi beneran loh, daerah Nanggulan yang diwarnai dengan sawah berundak ini benar-benar menawarkan pemandangan hijau yang sedap dipandang mata.

Dulu sih sesekali saya dan keluarga melewati tempat ini saat ingin berziarah atau piknik ke daerah wisata yang ada di Kulon Progo. Tapi saat itu Kopi Ampirono maupun wisata kuliner lainnya di area tersebut belum mewarnai perjalanan kami.

Oh ya sebelum bercerita lebih jauh, ada satu hal loh yang membuat saya takjub. Ternyata, tempat nongkrong favorit ini tak hanya digemari oleh anak muda. Banyak juga mereka yang mengajak keluarganya untuk mencicip aneka makanan dan minuman sambil menikmati hamparan sawah hijau.

Wih, kebayang kan bagaimana warung ini dipadati pengunjung? Tenang, selama pandemi ini, protokol kesehatan tetap diberlakukan bagi setiap tamu yang datang. Pinter-pinter kita juga sebagai pengunjung untuk jaga jarak agar liburan makin menyenangkan.

Kopi Ampirono memiliki spot foto instagramable (dok. Riana Dewie)
Asyik banget bisa berfoto di tempat yang instagramable (dok. Riana Dewie)

Inilah 5 Keunggulan Warung Kopi Ampirono yang Harus Kamu Tahu

Enak banget ya bisa quality time bareng keluarga di tempat ini. Apalagi kalau datangnya pas siang menjelang sore gitu, hawa panasnya sudah mulai berkurang. Maklum, ada yang alergi kena panas matahari alias takut gosong, hahaha… Ada pula yang cuek kena panas matahari walau kulit semakin gelap, contohnya saya. Hihihi…

Baiklah, saatnya saya berbagi informasi tentang keunggulan warung yang selalu update di Instagram @kopiampirono ini yang membuat saya rindu untuk kesana lagi 😀

1. Menawarkan Menu ala Ndeso

Eh beneran deh, menu-menu makanan di sini nih kayak menu rumahan, tapi bernuansa jadul atau khas ndeso gitu. Pada saat kesana, saya ambil nasi dengan lauk balado terong, lodeh kluwih, mie suun, ikan asin goreng dengan tambahan lauk tahu bacem, telur dadar dan lainnya.

Terus, camilan tambahan yang dipesan adalah mendoan dan geblek. Nah, untuk minumannya, diantara kami ada yang memesan beberapa varian kopi, juga es teh kesukaan saya. Wih, asyik banget kan 😀

Oh ya, selain di Kopi Ampirono, beberapa tahun lalu saya juga sempat mampir ke warung lain bernuansa ndeso plus jadul banget, baik dari hidangan maupun desain interiornya. Penasaran?

Kesini yuk : Disawa Pawon Lestarikan Budaya “Ndeso”, Klasik Banget!!!

2. Bisa Makan di Meja atau Lesehan Santuy

Pengunjung bisa memilih tempat duduk sesuai kenyamanan masing-masing (Dok. Riana Dewie)
Pengunjung bisa memilih tempat duduk sesuai kenyamanan masing-masing (Dok. Riana Dewie)

Hiruk pikuk pengunjung sangat jelas terlihat saat mereka memilih tempat untuk menikmati panorama alam di perbukitan Menoreh ini. Bagi pengunjung yang terbiasa simpel, memilih meja kosong bisa menjadi alternatif praktis, baik yang indoor maupun outdoor.

Ada pula yang mengambil tikar sebagai alas, sembari mengumbar buah hati mereka yang tampak hepi bermain-main di tepian sawah.

3. Suasana Instagramable

Jangankan yang muda-muda, mereka yang sudah senior saja tampak bersemangat melakukan swafoto demi mengabadikan momen indah di warung yang luas ini.

Saya dan keluarga pun tak luput dari dosa narsis, ahahaha… Dimana selesai makan, kami berjalan ke tengah sawah hanya demi hunting spot berfoto yang apik dan tampak premium bagi kami. Maklum, orang kota, tiap hari lihatnya cuma kendaraan dan kemacetan. Halah lebay hahaha…

Spot foto favorit saya saat berwisata kuliner di Kopi Ampirono (Dok. Riana Dewie)
Spot foto favorit saya saat berwisata kuliner di Kopi Ampirono (Dok. Riana Dewie)

Gimana dengan foto ini, sudah berhasil manas-manasin kamu belum buat mampir kesini? 😀

4. Harga Menu Mulai 5 ribu-an

Soal harga, gak usah ditanya. Untuk kamu darimanapun asalnya, saya percaya bahwa harga 5-ribu untuk secangkir kopi yang maknyuz itu bukanlah sesuatu yang mahal. Iya dong, kan lebih ngirit daripada harga kuota internet. Hahaha….

Untuk makanan, kamu bakal mengeluarkan uang kisaran 10-ribu hingga 20-ribuan, snack-nya pun gak lebih dari 10-ribu. Sedangkan untuk harga minuman lebih murah lagi, yaitu mulai 5 ribu hingga 10 ribu-an.

Ada juga menu All You Can Eat ala-ala resto yang bisa kamu nikmati. Isinya nasi bareng beberapa lauk tradisional (seperti tertulis di point 1) yang rasanya mantab banget. Mau tahu harganya? Ya, 10-ribu doank gaes 😀

5. Free WiFi dan Fasilitas Lainnya

Enak kali ya, bisa menikmati makanan tradisional sambil memandangi nuansa sawah hijau lalu jepret sana-sini dan diposting ke media sosial. Tapi, gimana dong kalau pas kuota internetnya habis? Jangan khawatir, kan ada free WiFi buat pengunjung.

Selain itu, Warung Kopi Ampirono juga memberi fasilitas menarik lainnya, seperti mushola, toilet, colokan (stop kontak) juga live music di hari-hari tertentu.

Rute Termudah Perjalanan dari Jogja Menuju Warung Kopi Ampirono

Nah, kalau dari arah kota Jogja, rute terbaik menuju ke Kopi Ampirono melewati jalan yang mana aja ya? Ternyata rutenya mudah ditempuh, loh.

Jadi, buat kamu yang pingin mencoba keseruan makan di warung yang buka hingga jam 21.00 WIB ini, dari Jogja ambil saja rute ke arah Jalan Godean. Ikuti jalan terus ke Barat, melewati jembatan Sungai Progo yang lumayan besar, melewati jalan naik turun hingga berhenti di perempatan Kenteng, Nanggulan.

Ini sudah sampai? Hahaha belum dong, sabar sebentar ya. Nah, setelah traffic light berwarna hijau, ambil jalan lurus (ke barat) hingga kamu akan memasuki area penuh pepohonan dan pemandangan sawah terasering yang menakjubkan.

Jalan menuju di area persawahan Nanggulan, hijau dan sejuk (Dok. Riana Dewie)
Jalan menuju area persawahan Nanggulan, hijau dan sejuk (Dok. Riana Dewie)

Beneran deh, yang baru pertama kesini dipastikan bakal mlongo dan berhenti untuk sekedar mendokumentasikan beberapa sudutnya yang indah.

Selanjutnya, kamu akan temukan Pasar Wage Kenteng, lalu lanjutkan perjalanan hingga menemukan tanjakan jalan. Nah, lihat di sisi kiri jalan, akan ada tulisan besar “Kopi Ampirono”. Silakan langsung parkir kendaraan ke sana. Walau area tempat parkir tak terlalu luas, namun lumayan menampung puluhan kendaraan yang singgah.

Saking padatnya tamu, saat saya mampir ke sana diberi informasi bahwa durasi maksimal berada di warung ini adalah dua jam. Jika melanggar? Petugas akan memanggil via pengeras suara nama-nama tamu yang “bandel” demi menjaga kenyamanan bersama. Hihihi, antara malu dan sebal pastinya karena didengar oleh ratusan pasang telinga 😀

So, kamu kapan kesana? Buruan rencanakan, boleh loh ajakin pacar, gebetan, mantan, kakak angkatan atau malah keluarga besar. Bebas beb, asal jangan lupa bayar… Hahaha, selamat bersenang-senang 😀

33 pemikiran pada “Kopi Ampirono, Wisata Kuliner ‘Ndeso’ di Bukit Menoreh”

  1. Lokasinya jauuhh lebih gampil diakses ketimbang the infamous kopi klotok yak.
    kapan hari aku lihat ada selebgram yg IG story kopi ampirono ini.
    semogaaa bisa tetep rame dan aman jaya ya

    Balas
  2. Wah jogjaaa, jogja selalu punya banyak cerita di tiap sudutnya ya. selalu nganggeni lan mbetahi apalagi makananya. Saya juga gak bosen-bosen sama jogja pengen kesana lagi dan lagi bareng keluarga. Terimakasih sharingnya mba, bisa jadi satu destinasi juga kalau lagi di jogja .

    Balas
  3. Seru juga konsepnya ya, cafe di pinggir sawah, mana menunya ndeso dan murah pula jadinya tambah betah deh, tapi sepertinya pengunjungnya rame ya mba, semoga tetap aman di masa pandemi gini

    Balas
  4. wah bukit Menoreh ya, jadi ingat Jogja jadinya, udah lama ga ke sana, dan kangen banget jalan-jalan ke tempat ini, lama tinggal di Kota Jogja jadi tahu banyak tempat-tempat asik buat nongkrong begini

    Balas
  5. Suka banget sama menu menu ndeso kayak gini… apalagi yang dimasak di atas anglo, rasanya beda.. suasana pedesaaan di warung ini juga sangat terasa, seperti makan di tengah sawah…

    Balas
  6. Wah saya paling suka tempat yang suasananya ndeso-ndeso kayak begini. Kebetulan banyak keluarga tinggal di Jogja. Dari arah Godean kan ya? Ntar coba tak telusuri. Moga-moga bisa mudik tahun depan. Penasaran sama Kopi Ampirono. Mbayangin ntar ditanya temen.

    + Kamu lagi di mana?
    – Ampirono
    + Ampir ngendi? Lha kuwi nang ngendi?
    – Ampirono
    +Iyo, arep diampiri ngendi?
    -Ampirono, cah pethuuuuk. Kopi Ampironoooo.

    Wkwkwkwk….

    Balas

Tinggalkan komentar

Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.