Jangan Cuma Main “Feeling Analysis” Saat Mengatur Keuangan

Ilmu hidup bisa kita dapatkan dari siapapun, dan saya merasa beruntung karena berkesempatan untuk menggali sebuah ilmu yang luar biasa. Jadi, beberapa waktu lalu, saya mengikuti program Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak yang diselenggarakan oleh Visa. So, acara ini isinya apa saja sih?

Nah, ini adalah sebuah program yang tujuannya mengedukasi emak-emak dengan berbagai pengetahuan seputar manajemen keuangan. Tentu saja, ini ilmu praktis & mudah banget untuk diaplikasikan, loh 🙂

Workshop ini asyik banget deh, beneran. Karena selain dihadiri oleh blogger, acara ini juga dimeriahkan oleh komunitas ibu-ibu pelaku UKM. Kebayang hebohnya kayak gimana kan 😀

Beberapa tokoh ternama juga turut hadir dan memberikan ilmu, seperti Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman, Kepala Bagian Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal, dan Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid.

Tak ketinggalan pula Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Ketua I Dekranasda Kota Yogyakarta Rihari Wulandari, serta Financial Educator Prita Ghozie yang turut meramaikan ruang lantai atas Roaster and Bear, Jogja.

Pengisi Acara Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak (Dok.Pri)

Prita Ghozie? Ya, dia adalah salah satu mentor kece yang sukses menularkan ilmu seputar pengelolaan keuangan dengan cara yang kocak banget. Nah, para pelaku usaha perempuan pasti membutuhkan ilmu ini karena semua dikupas tuntas oleh Prita dengan gayanya yang super humble.

Nah, biar gak penasaran tentang cara pengelolaan uang yang benar, baik untuk individu maupun pebisnis, berikut beberapa hal yang bisa saya rangkum dari info yang diberikan oleh Prita Ghozie. Maaf ya kalau nulisnya lupa-lupa ingat 😀

1. Mau Buka Bisnis? Pilih yang Sesuai Hobimu

Bisnis apapun itu memang harus dijalani dengan gembira. Jangan sampai kita menjalankan bisnis hanya karena terpaksa, diajakin teman, atau ikut-ikutan tren. Duh, bakal menyiksa banget deh itu. Beneran. So, Prita Ghozie menyarankan agar kita memilih bisnis dari apa yang kita sukai.

Misal nih kamu hobi banget bikin kue, bisa dong bisnisnya jualan kue. Atau kamu pinter banget dandan dan punya koleksi make-up yang lengkap, kenapa gak dibikin bisnis jasa make-up untuk wisuda atau wedding? Ide simpel, tapi kalau beneran berjalan, bakal menambah isi dompet tuh 😀

2. Pisahkan Uang Pribadi dan Bisnis

Nah, emak-emak jaman sekarang ini kadang-kadang gemesin, begitu kata Prita Ghozie. Kenapa? Karena keuntungan dari hasil jualan barang di arisan, sesampainya di rumah bukannya disimpan tapi malah dibelanjain di supermarket. Hahaha, ada yang mengalami hal sama? 😀

Ya, itulah fakta yang saat ini sering dialami oleh emak-emak jaman milenial. Kayak gini nih yang bikin rempong, yaitu saat kita gak bisa membedakan mana uang pribadi dan mana uang untuk bisnis.

Jadi, saat produk jualan laku, keuntungannya ya disimpan untuk kulakan lagi biar barang dagangan makin banyak. Atau kalau mau disimpan boleh lah, untuk investasi bisnis kedepannya. Pokoknya, jangan gatel dibuat jajan ya, kecuali jika itu uang pribadi 😀

3. Modal Usaha Mau Cari Pinjaman? Yuk Pelajari Dulu

Nah, poin yang satu ini benar-benar harus kamu perhatikan. Jika ingin meminjam dana untuk modal usaha, kamu harus pastikan bahwa kedepannya angsuran bakal bisa dibayar dengan lancar. Jangan sampai kamu terlilit hutang hanya karena salah perhitungan dalam perencanaan bisnis.

Sumber pendanaan yang saat ini bisa membantu para pelaku bisnis memang beragam, yaitu bank, lembaga keuangan, juga pinjaman online. Karena masing-masing ada kurang dan lebihnya, jadi kamu dituntut cermat saat memilih.

Sebagai informasi, jika kamu memilih meminjam dana di Bank, kamu akan sedikit direpotkan dengan berkas-berkas yang harus dilengkapi dengan detail. Namun ada kabar baiknya, bahwa bunganya rata-rata tak terlalu tinggi.

Sedikit berbeda dengan pinjaman online, proses pencairan memang lebih mudah dan cepat tapi berhati-hatilah, kamu harus siap dengan bunga pinjaman yang lebih tinggi dari Bank. So, pilihlah dengan bijak.  

4. Amati Situasi Keuangan dengan “Financial Analysis”

Buat emak-emak yang suka memprioritaskan “feeling”, tolong deh mulai sekarang lebih cermat membaca situasi keuangan. Apalagi saat bisnis sudah berjalan, coba amati, bagaimana perkembangannya? Apakah menghasilkan keuntungan, malah merugi ataukah hanya sekedar balik modal?

Nah, ini harus kamu hitung secara detail dengan “Financial Analysis”, jangan pake “Feeling Analysis” terus. Bisa bangkrut mendadak, Sis 😀 Setelah dianalisis, mungkin kamu akan menemukan berbagai kekurangan yang selama ini tidak disadari. So, lebih mudah dicari solusinya kan?

Peserta antusias mengikuti acara Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak (dok.pri)

5. Harus Punya Dana Darurat dan Tabungan

Nah, ini juga penting banget buat emak-emak yang ingin merencanakan keuangan keluarga dengan lebih rapi. Jadi, jika ingin kondisi keuangannya aman, kita harus punya dana darurat untuk hal-hal diluar rencana (tak terduga).

Lalu, berapa sih total dana darurat yang harus kita sisihkan? Prita Ghozie menyarankan agar kita menyediakan dana darurat sebesar 3x pengeluaran rutin dalam bentuk kas.

Terus, apa bedanya dengan tabungan? Nah, yang satu ini juga gak kalah penting, bahkan harus dipikirkan sedini mungkin karena biaya hidup akan semakin tinggi. So, memiliki tabungan dengan saldo digit panjang (hihihi….) tentu akan membuat hidup kita lebih aman.

Kalau ngomongin tentang rencana jangka panjang, seperti perlindungan kesehatan atau pendidikan anak, bisa banget deh kamu mulai berinvestasi. Investasi apa saja boleh, asalkan aman & dapat dipertanggungjawabkan.

Nah, jika tabungan dan investasi memang penting semua, sebaiknya pilih yang mana dulu ya? Urusan beginian sih sudah jadi keputusan masing-masing ya karena prioritas & goal hidup setiap orang kan gak sama. Tapi kalau saya yang ditanya, saya sih mau keduanya 😀

***

Itulah sedikit informasi yang lumayan membuat saya “melek” tentang cara mengatur keuangan. Saya bersyukur banget deh bisa ikutan acara #IbuBerbagiBijak yang diinisiasi oleh Visa ini, yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Siapa sih yang gak tahu Visa? Coba deh tengok kartu debit atau kredit yang nyelip di dompet kamu, terpampang logo Visa di salah satu sudutnya kan?

Kartu Debet & Kredit berlogo Visa (Dok.Pri)

Berusaha untuk menghubungkan dunia melalui jaringan pembayaran yang paling inovatif dan tersedia dimanapun berada, Visa mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu.

Tak hanya itu. Karena terbukti aman dan memiliki jaringan luas, Visa bahkan mampu menangani lebih dari 65.000 pesan transaksi per detiknya dari seluruh dunia. Nah, bayar apapun jadi lebih mudah dan praktis ya, tanpa uang tunai tentunya.

Finally, semoga emak-emak kece yang membaca blog ini makin pinter mengelola keuangan untuk masa depan keluarga. Jangan mentang-mentang punya kartu berlogo Visa, terus belanjanya membabi buta 😀 Hihihi…

40 pemikiran pada “Jangan Cuma Main “Feeling Analysis” Saat Mengatur Keuangan”

  1. Kadang masih tercampur antara pribadi dan bisnis. Niatnya untuk pinjam sebentar di dana pribadi. Eh ujung2nya kok lupa dicatat, duh harus analisis keuangan juga nih

    Balas
  2. Ngatur keuangan emang susah2 gampang ya..dan ikutan acara sharing tentang keuangan kayak gini bisa jadi pencerahan n nambah ilmu buat kita emak2 yg masih suka rempong ngatur duit

    Balas
  3. Nomor 1: Done.
    Nomor 2: sebenernya udah pisah rekening tapi kadang kecampur juga 😀
    Nomor 3: Nggak. Aku bangun dikit2 pake modal sendiri.
    Nomor 4 dan 5: Naini….iniii….. 😀 😀

    Balas
  4. Poin-poin yang kamu share mantap nih Ri.. satu hal penting yang bikin usahaku masih kacau adalah karena pake feeling analysis plussss keuangan campur aduk. Wkwkwkwk.. alhasil stop dulu nunggu entar siap lagi dengan manajemen yg lebih tertata.

    Balas
  5. Wahhhh…aku tertampar banget nih dengan tulisannya. Ternyata selain tabungan, perlu juga dana darurat. Dan selama ini aku memang hanya pake satu rekening untuk semuanya. Mulai sekarang mau berbenah. Buka rekening khusus bisnis biar nggak campur aduk lagi.

    Balas
  6. Selama ini sebelum belajar bisnis secara serius, saya suka menggabungkan antara uang pribadi dan bisnis sehingga kondisi keuangan malah berantakan. Dulu juga suka main feeling aja soal mengatur duit tapi ternyata banyak manfaat setelah benar-benar mengelola secara tepat. Mbak Prita ini memang selalu memberikan saran-saran keuangan yang patut diikuti, beberapa kali juga nonton si mbak di acara talkshow televisi.

    Balas

Tinggalkan komentar

Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.