Film favorit saya? Ada banyak, kalau ditulis bisa sampai dua hari kayaknya 😀 Nonton film adalah aktivitas ringan yang sering saya lakukan saat jenuh beraktivitas. Saya anggap ini sebagai salah satu cara ‘me time’ untuk membuat pikiran fresh dan rileks kembali. Walaupun saya suka banget sama horor, namun tak semua film horor saya tonton, tergantung luangnya waktu.
Film Favorit Sering Dikenang Sepanjang Masa
Nah, saya punya beberapa film favorit loh, yang memberikan kesan ‘spesial’, bahkan saya nontonnya bisa lebih dari satu kali. Apa saja itu?
Twilight Saga : Breaking Dawn 2 (2012)
Penuh dengan misteri, ini yang bisa saya tangkap dari keseluruhan isi dari film ini. Film Twilight memberi warna baru di dunia perfilman dengan memberikan kejutan, mulai dari sekuel pertamanya. Walaupun pemainnya itu-itu saja, saya merasakan ada sensasi baru, apalagi di sekuel terakhirnya, Twilight Saga Breaking Dawn 2.
Film ini menyiratkan banyak nilai. Takjub saya untuk sensasi cerita yang begitu kuat, yaitu pernikahan antara manusia dan vampir, walaupun sang wanita, Bella akhirnya menjadi vampir. Masalah hadir ketika Renesmee, anak dari pasangan tersebut, beranjak dewasa dan dianggap melanggar hukum vampir, yaitu memiliki darah campuran manusia-vampir. Perdebatan terus berlangsung hingga Volturi berencana membunuh keluarga mereka. Terbukti bahwa Renesmee adalah manusia, peperangan terhenti dan mereka hidup damai.
Nah, saya menonton film ini sebanyak 3x, dimana saat itu diajak nonton sama mantan pacar, yang saat ini sudah menjadi suami. Hehe… Satu yang terngiang di kepala, yaitu tokoh Edward dengan wajah cool dan romantisnya saat memandang Bella. Ecieee 😀 Oh ya, kamu sukanya nonton di bioskop mana?
Baca juga: Ini Dia Bedanya Nonton Di CGV Dibanding Dengan Bioskop Lain
Beauty and The Beast (2017)
Kisah cinta si cantik dan si buruk rupa, inilah benang merah yang bisa saya tangkap dari film ini. Beauty and The Beast yang rilis pertama tidak saya ikuti, sehingga saya hanya bisa memberikan review tentang film kedua yang dirilis tahun 2017. Suka banget dengan film ini karena para pemainnya hidup di era dimana mereka mengenakan kostum-kostum kerajaan beraroma vintage.
Dipenuhi dengan adegan nyanyian dan tarian, aspek lain yang membuat saya jatuh cinta pada film yang diadaptasi dari dongeng ini. Singkat cerita, hiduplah seorang pangeran sombong di istana megah yang dikutuk menjadi monster buruk rupa. Kebahagiaan asmaranya dipengaruhi dengan caranya belajar mencintai orang lain, hingga bertemulah ia dengan gadis cantik bernama Belle. Singkat cerita, Belle jatuh cinta padanya dan kutukan ‘beast’nya lenyap hingga mereka berdua akhirnya hidup bahagia.
Saya nonton film ini lebih dari satu kali hingga, bahkan saya download juga filmnya dan masih belum bosan untuk memutarnya berulang kali bersama keluarga di rumah. Pokoknya, ceritanya negeri impian banget, ada putri cantik, pangeran tampan dan istana 🙂
Si Doel The Movie (2018)
Nah, kalau film yang satu ini menurut saya legendaris banget. Tahun 1990-an, saya mengikuti film ini tanpa absen sekalipun, ditemani bapak dan ibu saya. Oleh karenanya, kemarin saat film ini tayang di Bioskop, saya pun mengajak mereka untuk bernostalgia dengan film ini. Bagaimana reaksi mereka? Tampak bahagia dan saya senang melihatnya.
Nostalgia ini tak lain disebabkan karena pemain dari film ini masih sama dengan serial Si Doel Anak Sekolahan yang dulu ditayangkan di salah satu stasiun TV. Pembedanya adalah bahwa secara fisik, mereka sudah berubah, tentu saja usia para pemainnya sudah semakin matang. Sarah, mantan istri dari si Doel adalah yang paling menarik perhatian saya. Dia masih saja tetap tampil cantik di usianya yang sudah berkepala empat.
Kisah dari Si Doel The Movie ini memang penuh dengan kejutan. Bermula dari Si Doel dan Mandra yang terbang ke Amsterdam karena urusan bisnis, lalu bertemulah Doel dengan Sarah dan putra mereka yang berwajah cool. Pertemuan mereka yang sangat singkat memberikan warna hidup bagi Doel karena ia baru mengetahui bahwa ia memiliki anak bersama Sarah.
Namun Sarah tak ingin kembali ke hati Doel, justru ia meminta Doel mengurus surat perceraian mereka dan mencintai Zainap, istrinya saat ini dengan sepenuh hati. ‘Selamat Jalan Kekasih’, satu backsound yang membuat saya merinding di film ini. Kira-kira kemarin mbak Dian nonton film ini gak ya? Kali aja karakternya yang agak melow suka juga dengan backsound yang bikin baper kek gini 😀
The Nun (2018)
Serius deh, saat tayang di bioskop, saya beli tiket nonton film ini sampai tiga kali, dan tiket ke-2 saya nonton sendirian. Hahaha… Nekat? Mungkin bisa dibilang begitu. Melihat bahwa suami sibuk, keluarga gak ada yang bisa nemenin, ditambah lagi teman-teman yang kebanyakan ‘alergi’ nonton film horor, membuat saya harus menikmatinya sendirian.
Cerita dari film ini sesungguhnya sangat mengerikan. Tiap adegannya selalu bikin deg-degan, apalagi backsound andalannya yang terdengar setiap kali si pemain utamanya, Valak, datang dan menampakkan wajah. Bikin merinding dari ujung kepala ke ujung kaki. Hahaha… Tapi, kenapa saya masih doyan nonton film horor? Ya, karena jerit-jerit saat adegan mengerikannya bisa bikin saya rileks.
Baca juga: Sensasi Horor Insidious 3 : Menghilangkan Stress?
Cerita dari film bergenre horor ini sebenarnya simpel. Kehadiran Valak sebagai roh jahat mendorong seorang biarawati muda di Rumania mengorbankan nyawanya sendiri karena ia tak rela dikuasi roh jahat. Hingga akhirnya misteri kematiannya ini mendorong Vatikan untuk mengirimkan seorang calon biarawati dan pendeta untuk melakukan penelitian. Mereka menemukan banyak peristiwa mistis hingga hampir merenggut nyawa, namun pada akhirnya mereka mampu mengatasinya dengan membuka sebuah ruang agar iblis tersebut lenyap selamanya.
Bohemian Rhapsody (2018)
Nah, yang satu ini memberikan kesan tersendiri di hati saya. Bahkan saya merasa takjub dengan setiap detail yang disajikan di film yang mengadopsi cerita nyata dari sang vokalis dari band legendaris Queen, Freddie Mercury ini. Bagaimana tak bahagia, saya pribadi disepanjang menonton film ini seakan disuguhi dengan konser live Queen dimana lagu-lagunya memang beberapa menjadi favorit saya.
Beberapa judul seperti We Are The Champions, Love of My Life dan Bohemian Rhapsody adalah contoh yang familiar di telinga saya. Dan film ini menyuguhkan konser, suara, serta aksi panggung yang 95% mirip dengan aslinya. Nah, film ini sebenarnya bercerita tentang apa sih?
Jadi, Bohemian Rhapsody, yang merupakan salah satu judul lagu Queen, adalah film yang usung kehidupan Freddie Mercury bersama bandnya. Mulai dari karyawan airport, menjadi pengamen jalanan hingga ia unjuk suara di dapur rekaman merupakan perjalanan hidup yang tak mudah. Nah, ada nilai yang bisa dipetik dari film ini, yaitu segala hal besar selalu melewati masa perjuangan dari bawah. Namun, ada sebuah konflik yang terjadi, dimana freddie ternyata penyuka sesama jenis dan mengidap HIV di usia 40-an karena gaya hidupnya.
***
Nah, itulah beberapa film favorit yang membuat saya harus bilang, “wow….!”, bahkan beberapa diantaranya saya tonton lebih dari satu kali. Memang ya, nonton film itu bisa jadi hiburan tersendiri di tengah-tengah kesibukan saya yang sangat menyita waktu dan energi. Apalagi jika habis nonton film langsung kulineran dengan makanan yang seger-seger. Ayik banget tuh. hehehe
Baca juga: Tempat Makan Enak di Jogja, Ini 5 Favorit Saya
Itu film-film favorit saya. Kalau favorit kamu?
The nun rek masuk daftar fav, duh ya. Horor mania bener mba satu ini
Wahahha… Gak jerit gak asik kak 😋
Wah aku jg nonton twighligt komplit.. Sampai selesai.. Sampai tamat juga sebuku-bukunya.. Hahahah
Wahhhh keren nih sampai bukunya juga 😍 aku malah blm
The nun 😰
Ayooo mbak download filmnya 😎
Aku sampe sekarang belum nonton Si Doel The Movie mbak 😅 *berharap diajakin nonton sambil kedip-kedip mata
Wah, udah keluar dr list tayang kyknya nik. Dah lama soalnya 😃
dari yang mbak sebutin yang pernah aku tonton yg twilight saga.. dan iyaaa itu bikin aku jatuh cinta sama jacob hehehhe
Iya mbak, Jacob nih karakternya penyayang banget ya. Jadi kangen ma film ini 😍